Di tengah
meningkatnya biaya hidup, kesehatan benar-benar terasa mahal harganya.
Obat-obat yang ada di pasaran maupun yang harus ditebus untuk
me-nyembuhkan suatu penyakit harganya semakin meningkat. Wajar saja bila
saat ini pengobatan lebih banyak dialihkan pada pengobatan alternatif.
Salah satu diantaranya adalah dengan memanfaatkan sumber daya yang ada
sebagai pengganti obat yang memiliki khasiat yang sama. Seringkali kita
berfikiran bahwa tanaman obat itu susah dicari bahkan dari namanya saja
bentuknya pun sulit kita kenali. Itu adalah pemikiran yang salah karena
ternyata tanaman berkhasiat obat itu justru ada di dalam setiap tanaman.
Bahkan dalam tanaman hias sekalipun. Sayangnya informasi yang ada
tentang manfaat tanaman sangat minim sehingga wajar bila pemanfaatan
tanaman hias untuk pengobatan belum meluas. Berikut adalah beberapa
contoh tanaman hias yang juga memiliki khasiat kesehatan.
Bunga Pagoda
Dari
namanya sendiri kita sudah bisa membayang-kan bagaimana bentuk
bunganya. Tanaman ini seringkali dijumpai di pekarangan/taman-taman,
pinggir jalan raya daerah luar kota sebagai tanaman hias. Bunga pagoda
yang memiliki nama latin Clerodendrum japonicum (Thumb). Sweet atau
dikenal dengan tanaman Senggugu di Bali dan Pagoda Flower di Eropa
merupakan tanaman perdu yang meranggas dengan tinggi bisa mencapai 1 – 3
meter. Batangnya penuh dengan rambut halus. Bunganya yang indah
berwarna merah ini merupakan bunga majemuk yaitu kumpulan bunga
kecil-kecil yang berkumpul menjadi bentuk piramid dimana semakin ke atas
semakin runcing. Hanya sedikit saja yang mengetahui khasiat bunga
pagoda ini, padahal mulai akar, batang sampai bunganya memiliki khasiat
obat bagi penyakit tertentu.
Bagian
akar misalnya, dengan sifat kimiawi dan efek farmakologis pahit dan
dingin berkhasiat sebagai anti radang, peluruh kencing (diuretik),
menghilangkan bengkak (anti sweeling) dan untuk pembekuan darah.
Penyakit –penyakit seperti sakit pinggang (lumbago), ngilu pada rematik,
TBC yang disertai batuk maupun batuk darah dan wasir dapat disembuhkan
dengan akarnya. Pemakaiannya adalah akar sebanyak 30 – 90 gram digodok
atau dijadikan bubuk diminum. Sedangkan untuk wasir berdarah dapat
menggunakan akar atau bunganya sebanyak 60 gr yang dimasak dengan usus
sapi sebagai tambahan hidangan makanan.
Daun
pagoda yang berbentuk tunggal seperti jantung yang memiliki sifat
kimiawi manis, asam, agak kelat dan netral berkhasiat sebagai anti
radang dan untuk menghisap darah kotor (nanah). Untuk itu, bagian daun
pagoda ini sangat cocok digunakan untuk obat luar seperti bisul, koreng
maupun luka terpukul. Pemakaiannya cukup melumatkan beberapa daun segar
yang kemudian dibubuhkan pada tempat yang sakit. Khusus untuk koreng
atau bisul, daun segar pagoda dicuci bersih, dilumatkan dan ditambahkan
sedikit madu untuk kemudian dibubuhkan pada tempat yang sakit.
Bagian
bunga berkhasiat untuk obat luar maupun dalam. Bunga pagoda itu sendiri
memiliki khasiat untuk penambah darah, keputihan, wasir dan susah
tidur.
Jangger Ayam
Seperti
halnya tanaman hias lain, jengger ayam pun disukai karena memiliki
bentuk bunga yang indah dan beraneka ragam. Jengger ayam seringkali
ditanam sebagai tanaman hias outdoor penambah artistik taman. Tanaman
yang bernama latin Celosia cristata L. ini merupakan tanaman semusim,
tumbuh tegak dengan tinggi 60 – 90 cm. Yang menarik dari tanaman ini
adalah bunganya berbentuk bulir, tebal mendaging dimana bagian atas
melebar dan menggumpal seperti jengger ayam jago, berlipat-lipat. Warna
bunganya bervariasi ada yang merah, kuning, orange, ungu dan lain-lain.
Tanaman
ini mengandung minyak lemak, kemfreritfrin, amaranthin dan pinitol
sehingga menyebabkan efek fakmakologis rasa manis dan sejuk. Dengan
sifat kimia tersebut , jengger ayam berkhasiat sebagai anti radang,
untuk menghentikan pendarahan maupun keputihan dan menerangkan
penglihatan.
Kegunaan
jengger ayam yaitu untuk mengobati mimisan, batuk darah, muntah darah
serta pendarahan di luar rahim waktu haid. Cara pemakaian jengger ayam
untuk wasir, batuk darah dan muntah darah adalah : mencampur 15 gram
bunga jengger ayam, rubia cordiafolia dan urang aring kemudian digodok
dan airnya diminum. Sedangkan untuk mengobati pendarahan rahim di luar
waktu haid cukup dengan menyeduh 6 gr bunga jengger ayam yang
ditambahkan 15 gr arak kemudian diminum sebelum makan nasi.
Bunga Melati
Tak
ada yang dipungkiri bahwa tanaman hias ini memang memiliki berbagai
faedah. Tidak hanya sebagai tanaman hias saja melainkan harum semerbak
yang dikeluarkan oleh bunganya telah menjadi bahan untuk membuat parfum.
Namun Selain berfungsi sebagai tanaman hias dan industri, tenaman
kembang melati ini juga memiliki khasiat untuk kesehatan.
Melati
(Jasminum sambac (L) Ait. Ini memiliki nama daerah yang beragam seperti
meulu cina, merul, menur, bunga manuru (Sumatra). Malati, mlati, malate
(jawa), Menuh, mendu, manjora (Nusatenggara), Bunga mo puti, bunga
didi, manjuru, manduru (Sulawesi) dan lain sebagainya ini merupakan
tanaman jenis perdu yang menggangttung dengan ketinggian bisa mencapai
0.3 – 3 m. Tanaman ini banyak lebih banyak dimanfaatkan bunganya baik
sebagai riasan pengantin, maupun untuk bahan industri parfum. Bunga
melati memiliki bentuk mahkota berwarna putih seperti payung menggarpu
yang keluar dari ujung tangkai atau ketiak daunnya.
Tanaman
bunga melati ini mengandung bahan kimia sepeti asam format, asam
asetat, asam benzoat, asam salicylat, benzyl linalool dan lain-lain yang
membuat bunga dan daunnya memiliki efek farmakologis rasa pedas, manis
dan sejuk. Sedangkan pada akarnya mengandung rasa pedas, manis netral
dan agak beracun. Secara umum tanaman melati berkhasiat untuk beberapa
penyakit diantaranya : bunga dan daun untuk radang mata merah,
menghentikan produksi ASI yang berlebihan dan sesak nafas. Sedangkan
bagian akar dapat digunakan untuk penyakit Insomnia,bengkak akibat
gigitan binatang.
Pemakaian
tanaman melati sebagai obat dapat digunakan sebagai obat luar maupun
obat dalam. Cara pemakaian tanama melati untuk pengobatan : susah tidur
(insomnia) dengan mencuci bersih 1 – 1,5 gram akar melati, digiling
kemudian ditambahkan air matang secukupnya , disaring dan diminum. Pada
mata yang mengalami peradangan menggunakan 6 gram bunga melati yang
dicuci bersih lalu digodok. Sebagian airnya digunakan untuk diminum dan
sebagian lagi untuk cuci mata. Untuk menghentikan produksi ASI yang
berlebihan bunga daun daun melati dimemarkan, kemudian ditempelkan pada
payudara diganti beberapa kali sehari. Untuk sesak nafas dapat
menggunakan 3 gram bunga melati yang diuci bersih lalu digodok dengan 3
gelas air sampai tersisa 1 gelas. Sehari diminum 2 x ½ gelas.. .